
Jumat (1/8/2025) menjadi hari yang berbeda di Desa Delod Peken, Tabanan. Desa yang selama ini dikenal harmonis dalam keberagaman menjadi salah satu titik pelaksanaan Roadshow Sosialisasi Pencegahan Paham IRET (Intoleransi, Radikalisme, Ekstrimisme & Terorisme) yang digelar oleh Satgaswil Bali Densus 88 AT Polri.
Mengusung tema “Antisipasi Ancaman Radikalisme & Terorisme dengan Menumbuhkan Lingkungan Inklusif”, kegiatan ini menghadirkan unsur pilar mitra pencegahan dari Polres–Polresta Wilayah Hukum Polda Bali, dengan peserta yang hadir dari seluruh Banjar di Desa Delod Peken, Yayasan Al-Amin, Vihara Dharma Cattra, GPDI Delod Peken, Babinsa, Bhabinkamtibmas, serta perangkat desa.
Acara dibuka oleh Kapolres Tabanan dengan sambutan hangat yang menekankan pentingnya menjaga persatuan. “Desa Delod Peken menjadi contoh nyata bahwa keberagaman bisa menjadi kekuatan, bukan ancaman,” ujar Kapolres dalam sambutannya.
Setelah sambutan, tim Densus 88 memaparkan materi pencegahan paham IRET secara lugas dan interaktif. Peserta diajak memahami bagaimana radikalisme dapat masuk melalui celah intoleransi, serta langkah-langkah praktis untuk memperkuat imunitas sosial di lingkungan masing-masing.
Tak hanya sekadar sosialisasi, kegiatan ini juga diwarnai aksi sosial. Kapolres Tabanan secara simbolis menyerahkan bingkisan kepada penyandang disabilitas dan lansia di Desa Delod Peken. Kehadiran mereka menjadi pengingat bahwa inklusivitas tak hanya sebatas wacana, tetapi juga aksi nyata.
Dengan latar kerukunan yang kental, kegiatan di Desa Delod Peken diharapkan menjadi inspirasi bagi desa-desa lain di Bali. Membangun lingkungan inklusif bukan hanya demi mencegah radikalisme, tetapi juga demi menciptakan Bali yang damai, aman, dan saling menghargai.
.webp)
.webp)
